Sabtu, 20 Juli 2013

Don't Judge the Book by Its Cover

Tiba-tiba saja jadi ingat akan quote disamping ini, gegara ngobrol dengan seorang teman tadi malam. Obrolan santai ngalor ngidul, membawaku pada hal yang senada dengan quote ini. Don't Judge the Book by Its Cover.

Pernah enggak sih, Sobs, ngerasa bahwa kita itu tanpa sadar telah dengan begitu gampangnya menilai bahkan 'menghakimi' seseorang/sesuatu hanya berdasarkan tatapan/pandangan pertama? Aku pernah mengalami/melakukannya beberapa kali. Gak sengaja sih, tapi hebatnya lagi, Allah langsung 'menegur'ku serta merta lho. Ga pake lama. J

Ceritanya begini nih, Sobs.

Kisah 1. Suatu sore di Banda Aceh. Aku dan Intan sedang main ke Pantai UleeLheu, sebuah pantai indah yang biasa digunakan oleh anak-anak muda mau pun masyarakat pada umumnya, untuk bersantai dan nikmati momen cantik kala sang mentari yang masuk ke peraduan. Nah, melintaslah seorang wanita cantik dengan pakaian yang membungkus tubuhnya dengan ketat. Tetap berjilbab sih, tapi ya ngono deh, ketat banget. Sebenarnya, kalo tanpa jilbab sih, hatiku ga akan langsung ber'celoteh'. Namun karena kepalanya dibungkus hijab, langsung deh tanpa sadar hatiku memberikan penilaian. Ih, nih orang maksudnya apa sih berpakaian seperti ini? Kalo belum ikhlas berbusana muslim, ya ga usah, jangan dipaksa seperti ini. Kan keliatan banget kalo dia belum ikhlas berjilbabnya? 

Sang senja pun berlalu, mentari telah bersembunyi di peraduannya, menyisakan langit temaram tanpa rembulan. Mungkin rembulannya sedikit macet kali ya, makanya telat sampai ke pantai UleeLheu untuk lanjutkan tugas penerangan. Hehe. Back to the story. Kami [aku dan Intan] pun beranjak, meninggalkan UleeLheu menuju mesjid raya Baiturrahman. Ingin shalat maghrib donk di mesjid kebanggaan masyarakat Aceh ini. Namun ternyata, mukena yang biasa selalu tersedia di dalam Gliv, lupa aku balikkan ke Gliv setelah dicuci. Jadinya kami hanya mengandalkan mukena yang tersedia di Mesjid Raya deh nanti. Tak apa, toh mesjid ini juga menyediakan banyak sekali mukena,

Namun, olala, ternyata semua mukena sedang di pakai oleh jamaah yang sedang shalat. Ya, ngantri deh. Duduklah kami di salah satu bagian, dekat pilar mesjid yang begitu megah. Targetku, aku akan meminjam mukena yang dipakai oleh seorang wanita yang sedang shalat, tak jauh dari kami. Dan Intan akan pinjem mukena dari orang di sebelahnya. Dan taukah Sobats apa yang terjadi?
Aku sampai terpana saat mendekati wanita yang sedang melepas mukena itu. Wanita yang akan aku pinjem mukenanya itu. Ya Allah, ternyata tak lain dan tak bukan adalah wanita yang tadi aku 'nilai' cara berpakaiannya! Dan kini, Allah menuntunku untuk mendekatinya, dan meminjam mukena darinya! Astargfirullah, ampuni hamba ya Allah. Siapa pun dia, bagaimana pun cara berpakaiannya, apa pun yang dilakukannya, tak seharusnya hamba 'menghakiminya' atau under estimate terhadapnya. Ampuni hamba ya Allah. Dan wanita itu, dengan penuh keramahan meminjamkan mukenanya padaku, dan menanti dengan sabar hingga aku menyelesaikan shalatku. Sungguh sebuah pembelajaran yang sangat berarti bagiku malam itu. Thanks for the lesson learnt, ya Allah. 

Kisah 2. Kami sedang bersiap-siap, menanti waktu boarding di waiting room, bandara Soekarno Hatta, menuju Bali. Saat itu, aku dan timku akan mengawal rombongan dari PemKo Banda Aceh, untuk sebuah kunjungan kerja ke Denpasar. Tak jauh di depan tempatku berdiri, masih dalam jangkauan mataku, seorang wanita Asia [aku ga tau apakah dia Indonesian or Malaysian] sedang dicium dengan mesra oleh seorang bule. Langsung hatiku 'mencela'. Ih, sabar dikit napa sih? Toh nanti di Bali, pada tempatnya kalian akan bisa berasyik masyuk sesuka kalian! 

Taukah apa yang terjadi kemudian, Sobs? Hihi. Pasangan yang sedang kasmaran itu, ternyata tempat duduknya adalah tepat di sampingku. Hadeuh! Hahaha. Dan aku langsung mengingatkan diri, untuk 'cukup sudah' menilai orang. Tampaknya apa yang dibatin oleh hatiku, selalu saja akan memberi efek tertentu bagiku. Contohnya, ya dua kasus di atas ini nih, Sobs! Maka, sejak itu, setiap membaca hal-hal yang berkaitan dengan quote 'don't judge the book by its cover', ingatanku pasti akan lari pada cerita ini deh, Sobs, Walau, jika ditelaah sih, mungkin tidak terlalu tepat mengenanya. Namun bagiku, it is a good lesson learnt bagiku untuk tidak mudah menilai/menghakimi sesuatu lagi. :)

Sobats punya pengalaman serupa? Yuk share di kolom komentar. J

15 komentar:

  1. emang paling susah mengendalikan pikiran ini supaya ga terjebak "keisengan" menilai orang secara selintas lalu... intinya ya berpositif thinking kali ya mbak... and im still learn to do that :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, saya jg sdg belajar untuk melakukannya, Mas. :) and It is not easy.

      Hapus
  2. Mang kadang kita suka iseng nge judge org seenaknya pdhl kt blm tntu lbh baik dr mereka ya mak... ;-)

    BalasHapus
  3. Mungkin ini yang dikatakan ucapan adalah doa untuk dibuktikan ya Mba, namun kali ini dengan pembuktian terbalik. He,,, he,,, he,,,

    Salam wisata

    BalasHapus
  4. Iya,sejalan dengan usia, aku berusaha keras ngurangi itu mak. Selalu kuingatkan kalau aku sendiri tak sempurna. Tapi tetap kadang2 keceplosan, terus nyesel deh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga sedang belajar, Mak, walau masih sering keceplosan. :)

      Hapus
  5. Kita memang tak boleh memandang sebelah mata seseorang hanya karena penampilannya yang kurang meyakinkan, karena penampilan seseorang bukan merupakan cerminan dari potensi atau kelebihan orang tersebut ya bunda.. Salam sukses dan terimakasih atas partisipasinya di group Direktori Blog Indonesia di Facebook.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener sekali, Mas. Saya sedang belajar untuk senantiasa mengingatkan diri, agar tak gampang menilai seseorang hanya dari penampilannya. :) Trimakasih atas kunjungannya, Mas. :) Salam sukses jg untuk group Direktori Blog Indonesia di Fb.

      Hapus
  6. Memang benar ya, penyakit hati itu jahat, makanya harus cepat2 dibuang, untungnya mba Alaika langsung 'ditegur' ya..

    BalasHapus
  7. Tanpa kita sadari sotoy banget ya kita ini...padahl blm tentu dia seburuk dugaan kita. So be careful and keep my mind in positive thinking.:D

    BalasHapus
  8. Menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya memang terasa mudah sekali.

    BalasHapus

Featured Post

Ayam Tangkap Khas Aceh ala So Good

Yuhuu, akhirnya, Ayam Tangkap Khas Aceh ala So Good siap dihidangkan! Bagi yang sering main ke Aceh, khususnya Banda Aceh, pasti sudah fa...

Popular Posts