Rabu, 28 Agustus 2013

Menuju KEA 2015: Yah, namanya juga negeri serumpun!

Picture grabbed from here

Pernah mendengar nama 'Angkor Wat'? Kuyakin, sejak kemarin, pasti banyak netizens/bloggers, terutama yang sedang mengikuti tantangan #10daysforasean sudah mulai bahkan menjadi sangat familiar dengan 'Angkor Wat'. Yup, Angkor Wat adalah sebuah kuil megah milik Kamboja, yang ditengarai memiliki kemiripan relief dengan candi Borobudur, milik Indonesia. Bedanya adalah, Angkor Wat dibangun pada abad ke 12 Masehi, sementara candi Borobudur dibangun sekitar 3 abad [tiga ratus tahun] sebelumnya, yaitu pada abad ke 9 Masehi. Kabarnya lagi nih, kedua candi ini, memiliki arsitek yang sama lho! How can? Kan beda masa pembangunannya saja sampai 300 tahun begitu? Apakah designnya telah dikerjakan terlebih dahulu oleh arsitek yang sama, baru tiga ratus tahun kemudian diimplementasikan ke dalam proses pembangunannya? Hehe. #Ngawur!

Berbicara tentang kemiripan antara negeri-negeri serumpun, kita sudah sering kali mendengarnya. Bahkan bukan hanya dalam bentuk bangunan/arsitektural, bahkan dalam hal budaya, kulinari, fashion/pakaian, dan banyak hal lainnya, ada saja kesamaan/kemiripan antara negeri yang satu dan negeri yang lainnya. Hingga sering pula memicu perdebatan bahkan 'pertengkaran' antar masyarakat negeri-negeri terkait, gegara mempertahankan argumentasi masing-masing, bahwa budaya A, pakaian A, atau hal yang diperdebatkan itu adalah milik/berasal dari negerinya, bukan dari negeri si lawan debat. Ga usah jauh-jauh, bahkan kita pernah merasa begitu jengah dengan 'pertengkaran dasyat' baik di dunia maya mau pun nyata, ketika Indonesia kecolongan sebuah tarian, yang diakui sebagai milik negeri jiran Malaysia. Lalu kita pun marah, kalang kabut dan 'berantem hebat' memperebutkan kembali budaya itu. Banyak lagi hal lainnya, yang terjadi akibat adanya kemiripan-kemiripan dan klaim yang timbul olehnya.

Lalu, timbul pertanyaan, siapa yang salah? Siapa yang telah menjadi 'pencuri'?
Seperti halnya Candi Borobudur dan Angkor Wat ini. Siapa mencuri design siapa? Atau mari kita perhalus, kok bisa ya relief Borobudur memiliki kemiripan dengan Angkor Wat yang berada di Kamboja?
Dan merujuk kepada tantangan hari kedua #10daysforasean, yang bertema;

Menurut penjelasan ahli sejarah, relief Borobudur ada kemiripan dengan Angkor Wat, yang berada di Kamboja. Padahal Borobudur dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat ada. Apakah ini menandakan bahwa negara-negara di Asean itu serumpun? Apa pendapatmu mengenai hal itu?

Jika pertanyaan ini diajukan kepadaku, maka secara gamblang aku akan jawab begini deh Sobs. Iya, ini menandakan bahwa negara-negara di Asean adalah serumpun. Tapi tak hanya itu lho, adanya perjalanan/perpindahan/migrasi antar penduduk, dari negeri yang satu ke negeri yang lainnya, menetap dan beranak pinak di sana, dengan tetap membawa kebudayaan dari negeri asalnya, dan melestarikannya di negeri yang baru, juga menjadi penyebab timbulnya kemiripan budaya, kulinari, pakaian adat dan hal-hal terkait lainnya. Sehingga, jadilah kita menyaksikan budaya kita kok mirip sekali dengan budaya di negeri seberang, misalnya, atau masakan khas kita, kok juga ada di negeri seberang? Dan hal-hal serupa lainnya.

Khusus tentang kesamaan Relief, antara Borobudur dan Angkor Wat, menurutku sih, itu juga tak bisa dipisahkan dari kesamaan kepercayaan yang dianut keduanya. Sehingga, relief-reliefnya juga akan berbicara gambaran hal yang sama, sejarah/hikayat yang sama. Sehingga timbullah kemiripan relief yang menghias kedua candi/kuil tersohor yang sama-sama telah dinobatkan oleh UNESCO sebagai the world's heritage.  Sementara untuk hal design candinya sendiri, jika di lihat-lihat lagi, menurutku Angkor Wat ini malah lebih mirip bangunan Candi Prambanan kan ya, Sobs?

Pictures from here and here
Bagaimana pun,  negeri-negeri Asean adalah negeri-negeri serumpun. Jadi enggak heran dunk jika memiliki banyak kesamaan dalam berbagai bidang. Kemiripan ini, semakin ditambah pula dengan adanya migrasi antar penduduk sejak jaman dahulu, yang membawa budaya asli dan melestarikannya di negeri baru, serta kepercayaan dan implementasi [peribadatan] nya yang ikut memperkaya dan tersebar luaskan pula di negeri baru.

Andai saja, semua kita mampu menyadari kesamaan/kemiripan ini dari sudut pandang seperti itu, mungkin 'pertengkaran' sengit saling menyalahkan, saling merendahkan dan saling-saling negatif lainnya, dapat diminimalisir, karena pada dasarnya, ke sepuluh negara anggota Asean ini adalah bersaudara, serumpun!

Semoga dengan terbentuknya Komunitas Ekonomi Asean 2015 nanti, akan semakin meningkat pula rasa kebersamaan dan persaudaraan antar bangsa, sehingga terbentuk sebuah komunitas yang solid penuh apresiasi dan saling bahu membahu.

Bravo Asean Economic Community!



8 komentar:

  1. Tulisan kakak lebih dahsyat membahana ternyata..saingat berat, wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, apanya yang dasyat, Eki? Ini cuma sebuah analisa dangkal nan sederhana. Ga berani bersaing dg analisamu yang tajam, jelas dan terarah. :)

      Hapus
  2. Kalau melihat dari perjalanan sejarahnya antara situs candi Borobudur dan situs candi Angkor Wat itu jauh berbeda, dan kedua situs candi ini pun menjadi tempat peribadatan umat yang berbeda. Namun, kalau di lihat dari situs Candi Prambanan dan situs candi Angkor Wat baru memiliki kemiripan relisf bangunannya, karena telihat dari kdua situs banguanan ini memiliki histori perjalanan spiritual bagi kalangan umat Hindu kuno, dan pastinya mereka memiliki seni dan pesan yang sama. Karena bila kita perhatikan dari situs candi hindu kuno di mana pun kemiripan relifnya sama. Dan sangat berbeda jauh dengan candi Borobudur Mba, dari pesan dan gaya yang ada direlief setiap situs candinya pun berbeda.

    Namun, kita semua pun menyadari akan sebuah perbedaan yang terjadi, dan bila hanya dijadikan suatu perdebatan yang akan menimbulkan suatu perkara baru keharmonisan dalam kehidupan tetap harus tercipta. Karena dari ketiga situs candi ini memiliki pesan yang sama wlau perjalanan dan ceritanya berbeda. Dan Asean harus bisa bersatu saling merangkul untuk memajukan setiap potensi yang ada. Dimana situs serah dan budaya di negara Asean merupakan aset besar bila dioptimalkan dalam keharmonisan di wilayah Asean.

    Sukses untuk lombanya Mba.

    Salam wisata

    BalasHapus
  3. aku sering denger ttg angkor wat mbk.. tp baru tau klo ada kemiripan ama candi2 di Indonesia. Unik jg ya, reliefnya mirip Borobudur, sedang designnya mirip Prambanan.
    Mungkin gini mbk, yg bikin ini abis traveling ke Indonesia, nemu borobudur 'n prambanan. Krn kagum ama kedua candi ini, makanya bikin sndri deh dgn memasukkan ke2 unsur candi ini.. <<< eh ini komennya asli ngawur, dasar ga tau sejarah.. hihihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha saya kira cuma saya aja yang nilai sejarahnya waktu di sekolah Jeblok. Ada temen

      Hapus
  4. miriiip bukan berarti saling mencuri kaaan...apalagi dengan kondisi di masa purbakala yang masih jauh dari wellconnected...kebetulan aku sudah mampir ke dua tempat ini mak...angkor wat dengan kompleksnya yang besaaaar banget itu maupun prambanan dan borobudur Indonesia....benang merah pasti ada, makanya kita selalu bilang ada trails of civilization kaaan...kalau mirip-mirip yah wajar, mengingat elemen penting dalam agama yang disembah dan diterjemahkan ke candi-candi tersebut sama...

    so, better focus on what unites and brings us closer together, instead of unnecessarily fighting on the differences ..cheers...

    BalasHapus
  5. Semua kebudayaan saling melengkapi walau beda negara.

    BalasHapus
  6. betul-betul mirip yah bentuknya

    BalasHapus

Featured Post

Ayam Tangkap Khas Aceh ala So Good

Yuhuu, akhirnya, Ayam Tangkap Khas Aceh ala So Good siap dihidangkan! Bagi yang sering main ke Aceh, khususnya Banda Aceh, pasti sudah fa...

Popular Posts