LDR, tentulah bukan hal yang membahagiakan. Jika saja bisa memilih, tentu kita will say no to LDR kan, ya? Namun, jika sudah menyangkut urusan mata pencaharian, pasangan sedang menuntut ilmu/pendidikan atau berbagai alasan yang tak bisa ditolerir lainnya, kita kudu piye?
Manut sambil mengurut dada, adalah satu-satunya pilihan bukan?
Dan, jika hal ini yang kita alami, berpisah untuk sekian waktu, bukan lah berarti bahwa aktivitas seksual harus terganggu. Sepakat?
Yup, teknologi canggih masa kini, tentu menjadi solusi yang bisa banget membantu mencairkan emosi jiwa karena 'tak cukup sajen' sang pasangan yang sedang di rantau orang. Maksudnya gimana, sih, Al?
Solusinya piye?
Yes, cukup sediakan koneksi internet yang lancar jaya dan ruang serta waktu khusus, deh. Bersiaplah untuk membawa tubuh kalian melayang dalam imajinasi.
Aih, ngomonge kayak udah ahli banget, ih, kamu, Al! Jelasin atuh lah!
Oke, lanjut yuk….
Jika kalian pernah menonton Judge Dredd, sebuah film fiksi sains produksi Hollywood tahun 1995, mungkin kalian akan bisa membayangkan bagaimana kira-kira gaya bercinta manusia di masa depan. Salah satu adegannya, ada sepasang pria dan wanita bernama Dredd dan Hersey, baru saja bertemu, berakrab ria, lalu keduanya sepakan untuk bercinta. Biasalah, film Barat selalu begitu.
Tensi penonton sudah turun naik menanti adegan “ranjang” itu, dan memang semua berlangsung mulus tanpa potongan sensor sedikitpun.
Soalnya Dredd dan Hersey tidak bercinta beneran seperti apa yang kita bayangkan, tapi memakai alat yang menghubungkan gelombang otak. Tidak ada kontak fisik, tidak ada tubuh yang polos terbuka atau semacamnya. Cuma pikiran mereka dipertemukan untuk merasakan sensasi bercinta sampai sama-sama orgasme.
Dredd diperankan oleh actor Sylvester Stallone – pria yang diceritakan berasal dari zaman kita sekarang ini dan masih menganut pola tradisional untuk urusan ranjang goyang, tentu saja kaget dan menolak. Bagi dia, yang namanya bercinta, ya dimulai dari bercumbu dan seterusnya sampai game over. Sedangkan Hersey, si manusia masa depan, merasa perbuatan yang melibatkan sentuhan tubuh terasa menjijikkan. Lalu bagaimana kalau mau bikin anak? Silahkan bayi tabung saja.
Sekali lagi itu cuma sekedar gambaran sebuah filam sebagai buah imajinasi liar para penulis cerita. Tapi jika kita mau senantiasa berpikir terbuka, bukan tidak mungkin suatu hari nanti aktivitas bercinta, sebagai ungkapan kasih sayang atau mungkin sekadar rekreasi belaka, tidak sealu harus bersentuhan tubuh. Mungkin cukup pakai alat penghubung seperti di film tadi? Atau bisa dilakukan dari jarak jauh. Who knows? You know lah....
Eits, dilarang protes! Haha
tulisan acak,
Al, Banda Aceh, 2 Juni 2009
hmmm, revolution starts when you find something new, and can't wait to change what is old. It happens also in our sexual life. Woow... what a change.
BalasHapusVicky/ a conservative traditionalist... sexual life