Jumat, 12 Juni 2009

PAP-SMEAR, akhirnya jadi juga.

Awalnya aq agak takut juga sih melakukan test bertajuk PAP-SMEAR ini, walau di di postingan sebelumnya dengan lugas dan gamblang tertulis bahwa PAP-SMEAR merupakan sebuah pemeriksaan yang sama sekali tidak perlu ditakuti. Means, hanya diambil sample lendir serviknya, diletakkan di atas preparat dan diuji di mikroskop.
But? Pepatah :"It is easy to say It is difficult to do" tetap aja berlaku.


Diri ini yang telah dengan santai menulis tentang pentingnya PAP-SMEAR di postingan sebelumnya, gentar juga untuk bertemu sang dokter. Gimana ga gentar sih? Pemeriksaan ini bukannya seperti umumnya saat kita sakit biasa, dokter tinggal mendeteksinya dengan stateskop yang diletakkan dibagian dada dan mendengarkannya melalui telinganya. But ini? Kita harus berbaring seperti posisi orang yang akan melahirkan (dengan kedua kaki direnggangkan agar sang dokter leluasa melakukan tindakan) Singkat kata maaf kata adalah 'pamer vagina', Iya toh?
Itu dia yang bikin aq keder juga. Soalnya dokternya kan cowok? Apalagi sang suami sedang jauh di pulau seberang. Huh...
Tapi gimana lagi, pemeriksaan ini juga sangat penting, apalagi mengingat sejauh ini, udah seumur ini belum pernah sekalipun aq memeriksakan diri untuk isu yang satu ini. Bujukan sang suami via telp juga sungguh menguatkan hati agar misi ini tidak gagal (he..he, kayak perjuangan apa gitu...
Akhirnya dengan rekomendasi dari seorang sahabat karib (mengingat aq ga punya kenalan dokter kandungan di kota ini) dan dengan ditemani oleh sang sahabat, terbaringlah diriku di hadapan sang dokter (yang Alhamdulillah 'tampan juga', he..he), dengan kedua kaki harus direnggangkan bak posisi wanita yang akan melahirkan (I am sure that u all know this position), agar sang dokter dapat dengan leluasa melakukan tindakan. Tidak berlangsung lama sih, setelah diambil lendir serviks dan diletakkan di atas preparat, sang dokter juga melakukan tindakan USG dan Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan. Tapi itu masih visually, hasil pastinya tentu setelah di periksa di laboratorium.
Singkatnya pemeriksaan itu berjalan lancar, dan biaya yang harus dikeluarkan juga masih terjangkaulah, seratus lima puluh ribu rupiah. Not really much sih. Tapi kemudian, ternyata tak cukup hanya sampai di situ sobats. Aq masih harus membawa preparat tadi untuk diuji di laboratorium (Kimia Farma, tempat si dokter penguji berpraktek). Jadilah preparat tadi aq antar kesana. Nah, ternyata dugaanku tidaklah meleset setitikpun, ada biaya lagi yang harus dikeluarkan untuk pemeriksaan ini (iya donk). Jumlahnya adalah seratus lima puluh ribu rupiah juga. Jadi totalnya adalah: tiga ratus ribu rupiah.
Sebenarnya sih ga masalah jika kemudian aq tidak diberitahukan oleh perawat yang menerima preparat tadi. Info yang patut dicatat oleh sobats lainnya (terutama dirimu Meicy), Pap-smear tadi juga bisa langsung dilakukan di dokter ini kok (yang menguji sample di preparat ini) dan biaya nya hanya seratus lima puluh ribu rupiah. Murah banget kan?
Dan yang lebih penting lagi, dokternya adalah wanita!
Wah, if only I knew...
Tapi ya sudahlah, demi kesehatan, ga pa2lah berkorban sedikit (2 kali lipat lagee).
Tapi Meicy, if you wanna do the same test, just go to this dokter aja deh, karena doi juga punya kemampuan yang sama, dan kita ga perlu menghabiskan waktu di tempat lain spt diriku. Langsung aja ke ibu dokter, dia yang akan mengambil sample cairan serviks, dan dia juga yang akan uji lab nya.
Sip kan? dan harganya? Murah banget. ga harus dua kali lipat.

Well, Meicy and other sobats, thats all for tonite yach,
dah ngantuk banget nih.

regards,

alaika.




7 komentar:

  1. tante,, ki juga kemarin cowo dokter nya,,.gak ada pilihan lainn..ikz,,ikz..tegang bangettt rasanya ada jari lain ..

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah meicy jadi ngerti nih arah2-a kak..hhmmm mau dunk di coba..just in case aja sih, mana tau ada something yang meicy ga tau...ngemeng2 di dokter mana yang bagus periksan-a kak..boleh dunk minta referensi-a..thanks ya kak 4 infonya...mmuuaahhh..

    BalasHapus
  3. wah..mbak hebat ya, berani mengambil keputusan untuk pemeriksaan itu, mungkin kalo aku lain ceritanya lg. kabur sebelum masuk ruang periksa meskipun dokternya cewek he3
    hasilnya gmn mbak???
    baik-baik saja kan??
    amin....

    BalasHapus
  4. Dewi: hehe... harus berani donk de', kan demi kesehatan kita juga say, Alhamdulillah hasilnya baik.... mba sehat walafiat, thx ya udah berkunjung, maaf banget balasnya setelah setahun kemudian nih, hehe... habis udah lama ga update dan baca2 blogs mba lagi nih...

    BalasHapus
  5. Kiki dan Meicy:

    Sorry banget baru balas sekarang, sibuk terus nih soalnya, gmana Cy? pasti udah pap smear kan ya?

    Kiki: iyaaaa ki, risih banget rasanya ya?

    BalasHapus
  6. Anggaarie: Rie, thanks for visited my blog, sorry baru balas nih, hasilnya Alhamdulillah hasilnya baik. thanks again yaaa...

    BalasHapus

Featured Post

Ayam Tangkap Khas Aceh ala So Good

Yuhuu, akhirnya, Ayam Tangkap Khas Aceh ala So Good siap dihidangkan! Bagi yang sering main ke Aceh, khususnya Banda Aceh, pasti sudah fa...

Popular Posts